SINOPSIS FILM 'CIVIL WAR (2024)' PERANG, FOTOGRAFI, DAN KEPUTUSASAAN DI TENGAH KEKACAUAN

Sinopsis Film 'Civil War (2024)' Perang, Fotografi, dan Keputusasaan di Tengah Kekacauan

Sinopsis Film 'Civil War (2024)' Perang, Fotografi, dan Keputusasaan di Tengah Kekacauan

Blog Article

Civil War adalah film thriller aksi distopia yang disutradarai dan ditulis oleh Alex Garland. Film ini dibintangi oleh Kirsten Dunst, Wagner Moura, Cailee Spaeny, Stephen McKinley Henderson, Sonoya Mizuno, dan Nick Offerman. Dirilis pada 12 April 2024, film ini menceritakan kisah sekelompok jurnalis perang yang berjuang untuk meliput peristiwa-peristiwa penting selama perang saudara di Amerika Serikat. Dengan latar belakang negara yang terpecah antara pemerintah otoriter dan gerakan separatis, film ini menggambarkan sisi gelap kekerasan perang melalui lensa para jurnalis yang berjuang untuk mendapatkan kebenaran di tengah kekacauan.

Dapatkan segala informasi terkait film favorit Anda, termasuk sinopsis, rating, dan tempat menontonnya di https://belowthemovie.com/.

Sinopsis: Jurnalis di Tengah Perang Saudara




Di tengah perang saudara yang mengguncang Amerika Serikat, sebuah pemerintahan federal otoriter yang dipimpin oleh presiden yang menjabat untuk periode ketiga, berperang melawan berbagai gerakan separatis. Washington, D.C., ibu kota negara, berada dalam ancaman dari pasukan "Western Forces" yang dipimpin oleh Texas dan California, sementara pasukan dari "Florida Alliance" juga semakin dekat. Meskipun presiden mengklaim bahwa kemenangan sudah di depan mata, banyak yang memperkirakan bahwa ibu kota akan segera jatuh ke tangan pemberontak.

Lee Smith (Kirsten Dunst), seorang fotografer perang veteran yang jenuh dengan kekerasan, bersama rekan jurnalisnya, Joel (Wagner Moura), merencanakan perjalanan ke Washington, D.C., untuk mewawancarai presiden sebelum kemungkinan ditangkap oleh pasukan separatis. Mereka ditemani oleh mentor mereka, Sammy (Stephen McKinley Henderson), yang bergabung dengan mereka untuk meliput garis depan Western Forces di Charlottesville, Virginia. Namun, perjalanan mereka semakin rumit ketika mereka bertemu dengan seorang fotografer muda yang ambisius, Jessie Cullen (Cailee Spaeny), yang bergabung dengan mereka setelah selamat dari serangan bom bunuh diri di New York City.

Perjalanan Penuh Bahaya: Kekerasan dan Pengorbanan


Perjalanan ke ibu kota Amerika yang dilanda kekerasan membawa mereka ke berbagai lokasi berbahaya, mulai dari stasiun pengisian bahan bakar yang dilindungi oleh pasukan bersenjata hingga pertempuran berdarah antara milisi separatis dan pasukan yang setia pada pemerintahan federal. Jessie, yang awalnya cemas dan takut untuk memotret kekerasan, semakin terlatih dan menjadi lebih terbiasa dengan pemandangan mengerikan yang mereka hadapi. Lee mulai melihat potensi dalam diri Jessie sebagai fotografer perang, dan mulai membimbingnya untuk menangkap momen-momen penting meskipun situasi semakin menegangkan.

Mereka kemudian menemukan dua jurnalis asing yang dikenal oleh mereka, Tony dan Bohai, yang bersama-sama mereka mencoba untuk meliput kekejaman yang terjadi. Namun, nasib buruk menimpa mereka ketika Tony dan Bohai tertangkap oleh tentara yang menuduh mereka bukan "Amerikan". Kedua jurnalis itu dieksekusi di depan mata mereka, dan Sammy, dalam usaha untuk menyelamatkan mereka, terluka parah saat berusaha melarikan diri.

Keputusan Terakhir di Gedung Putih: Pengungkapan yang Menghancurkan


Sesampainya di markas Western Forces di Charlottesville, kelompok ini menemukan bahwa sebagian besar pasukan yang setia telah menyerah, meninggalkan Washington, D.C. yang hanya dipertahankan oleh sisa-sisa pasukan setia yang fanatik. Mereka bergabung dengan Western Forces dalam usaha untuk menyerbu Gedung Putih, tempat presiden yang terisolasi berada. Di tengah pertempuran sengit, Jessie terus mengambil foto meskipun sering kali membahayakan dirinya sendiri. Lee, yang mulai mengalami gangguan stres pascatrauma, berjuang untuk mengatasi rasa sakit emosionalnya akibat kekerasan yang terus menerus.

Saat pasukan Western Forces berhasil menembus perimeter Gedung Putih, sebuah konvoi yang membawa limusin presiden melarikan diri, tetapi segera terhenti oleh pasukan Western Forces yang membunuh semua penumpang. Lee menyadari bahwa konvoi itu adalah umpan untuk mengalihkan perhatian mereka, dan akhirnya mereka berhasil masuk ke dalam Gedung Putih. Namun, pertempuran yang terjadi semakin brutal.

Ketika pasukan Western Forces berhasil mendekati presiden yang bersembunyi, seorang agen Secret Service mencoba untuk bernegosiasi dengan mereka. Namun, negosiasi itu berakhir tragis dengan terbunuhnya sang agen. Di tengah kekacauan ini, Jessie terus mengabaikan perintah pasukan dan melangkah ke area terbuka untuk mengambil foto dari kejauhan. Dalam momen yang sangat emosional, Lee berusaha melindungi Jessie, namun akhirnya Lee terbunuh oleh tembakan agen Secret Service. Jessie, yang terbaring di tanah, menangkap lima foto berturut-turut yang menggambarkan kematian Lee.

Jessie kemudian melanjutkan langkahnya ke Oval Office, menyaksikan pasukan Western Forces menyeret presiden dari meja kerjanya dan mempersiapkan eksekusi. Joel, yang merasa puas dengan wawancara singkat dengan presiden yang memohon agar tidak dibunuh, mundur sementara Jessie mengambil foto terakhir presiden yang sedang dieksekusi. Di akhir film, Jessie berhasil menangkap foto berharga yang menggambarkan eksekusi presiden, foto yang akan mengubah nasibnya dan masa depan jurnalisme perang.

Pemeran Utama



  • Kirsten Dunst sebagai Lee Smith: Seorang fotografer perang terkenal yang berjuang dengan masa lalunya dan beban emosional dari pekerjaan yang ia lakukan. Ia menjadi mentor bagi Jessie di tengah kekerasan perang yang semakin menghancurkan dirinya.

  • Wagner Moura sebagai Joel: Jurnalis dari Florida yang bekerja dengan Lee dalam usaha meliput perang. Ia merasa cemas dengan situasi yang semakin tidak terkendali dan berjuang dengan rasa kehilangan dan ketidakberdayaannya.

  • Cailee Spaeny sebagai Jessie Cullen: Seorang fotografer muda yang bersemangat namun penuh keraguan, yang akhirnya menjadi terlatih dan semakin terbiasa dengan kekerasan di medan perang.

  • Stephen McKinley Henderson sebagai Sammy: Mentor Lee yang bijak dan berpengalaman. Ia berusaha memberikan nasihat yang membimbing mereka, namun akhirnya mengorbankan dirinya dalam usaha untuk menyelamatkan rekan-rekannya.

  • Sonoya Mizuno sebagai Anya: Seorang jurnalis Inggris yang menyertai pasukan Western Forces dalam upaya mereka untuk merebut ibu kota.

  • Jefferson White sebagai Dave: Kamerawan yang mendampingi Anya dalam perjalanan mereka, berfokus pada dokumentasi pertempuran yang mereka hadapi.


Kesimpulan: Sebuah Pemandangan Brutal dalam Dunia yang Terpecah


Civil War adalah sebuah film yang menggambarkan kekacauan perang dengan cara yang sangat personal dan emosional. Melalui lensa para jurnalis perang, film ini mengeksplorasi dampak dari kekerasan yang tak terhindarkan, serta bagaimana manusia bisa berubah dan beradaptasi dalam menghadapi kengerian tersebut. Dengan akting yang luar biasa dari Kirsten Dunst, Cailee Spaeny, dan Wagner Moura, Civil War berhasil menyajikan sebuah drama perang yang penuh dengan ketegangan, pengorbanan, dan pemahaman mendalam tentang sifat manusia di tengah perang. Film ini menjadi pengingat tentang kekuatan foto dalam menceritakan kebenaran yang kadang tidak bisa disampaikan oleh kata-kata.

Report this page